Lembaga Pengelola Royalti Bentuk Band Sendiri untuk Menarik Lebih Banyak Royalti
- 100% Hoax

- 26 Agu
- 1 menit membaca

Dalam upaya memperluas sumber pendapatan, Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) meluncurkan grup musiknya sendiri—memastikan mereka kini tak hanya memungut royalti untuk musisi lain, tetapi juga untuk diri mereka sendiri. Setelah memperoleh royalti sebesar 2,2 miliar rupiah dari restoran mi, Mie Gacoan atas royalti yang belum dibayarkan karena memutar musik lokal di gerai mereka, band baru bentukan LMKN yang bernama Royal-Tea akan tampil secara eksklusif membawakan lagu-lagu orisinal yang ditulis dan diterbitkan di bawah naungan lembaga tersebut. Dalam langkah yang tidak biasa, seluruh 50 anggota grup ini berasal dari jajaran manajemen senior LMKN. Menurut sumber internal, setiap pemutaran lagu Royal-Tea di kafe maupun nada dering ponsel akan langsung masuk ke kas LMKN, melewati mekanisme pengumpulan royalti yang selama ini ditujukan bagi musisi lokal.
"Royaltinya lebih murah, dan musik mereka lumayan juga. Untuk ukuran lembaga pemerintah, penyanyinya cukup berbakat.”
“Ini efisiensi,” ujar seorang juru bicara LMKN. “Mengapa repot mengejar royalti eksternal kalau kami bisa menciptakan dan memungut dari musik kami sendiri? Kami tetap akan memungut royalti bagi musisi Indonesia, tapi khusus untuk minggu ini, lagu Royal-Tea kami berikan diskon selama tur promosi nasional.”
Kafe dan tempat usaha lain, yang sudah kewalahan dengan kenaikan biaya lisensi, kini mempertimbangkan pilihan mereka. Seorang pemilik kafe mengaku: “Sejujurnya, kemungkinan besar saya akan ganti ke Royal-Tea. Royaltinya lebih murah, dan musik mereka lumayan juga. Untuk ukuran lembaga pemerintah, penyanyinya cukup berbakat.”




Komentar